4 Hal soal Imam Masjid Afsel Ngaku Gay Tewas Ditembak

Jakarta – Situasi di Afrika Selatan (Afsel) sedang bergejolak. Seorang imam masjid tewas ditembak oleh pelaku misterius.

Korban bernama Muhsin Hendricks. Penembakan itu berawal saat Hendricks mengaku sebagai imam masjid yang berorientasi seksual sebagai gay.

Imam Masjid Gay Pertama
Hendricks dianggap sebagai imam pertama di dunia yang mengakui dirinya sebagai gay. Dilansir AFP, Minggu (16/2/2025), Hendricks ditembak mati di dekat kota selatan Gqeberha, Sabtu (15/2).

Imam tersebut mengelola masjid yang diklaim didirikan sebagai tempat berlindung aman bagi kaum gay dan muslim terpinggirkan lainnya.

2 Orang Pelaku Penembakan
Polisi menyebut Hendricks berada di dalam mobil bersama orang lain ketika satu unit kendaraan lain berhenti di depan mereka dan menghalangi jalan keluar mereka. Polisi mengatakan dua orang tak dikenal keluar dan menembak Hendricks.

“Dua tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke kendaraan itu. Kemudian mereka melarikan diri dari tempat kejadian, dan pengemudi melihat bahwa Hendricks, yang duduk di belakang kendaraan itu ditembak dan tewas,” kata polisi Eastern Cape dalam sebuah pernyataan.

Motif Pembunuhan Misterius
Polisi juga mengonfirmasi keaslian video di media sosial yang menunjukkan pembunuhan di Bethelsdorp dekat Gqeberha itu. Polisi mendesak siapa pun yang memiliki informasi terkait kasus ini untuk melapor.
“Motif pembunuhan itu tidak diketahui dan merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung,” ujar polisi.

Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional mengecam pembunuhan tersebut. Hendricks sendiri terlibat dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ dan menyatakan dirinya gay pada tahun 1996.

“Keluarga ILGA World sangat terkejut mendengar berita pembunuhan Muhsin Hendricks, dan meminta pihak berwenang untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang kami khawatirkan sebagai kejahatan kebencian,” kata direktur eksekutif Julia Ehrt dalam sebuah pernyataan.

Pengakuan Korban Sedang Terancam
Hendricks mengelola lokasi yang disebut sebagai Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg dekat tempat kelahirannya, Cape Town. Berdasarkan situs resminya, masjid itu diklaim menyediakan ‘ruang aman tempat kaum Muslim queer dan perempuan terpinggirkan dapat menjalankan ajaran Islam’.

Hendricks, yang menjadi subjek film dokumenter tahun 2022 berjudul ‘The Radical’ sebelumnya pernah menyinggung ancaman terhadap dirinya. Namun, dia bersikeras ‘kebutuhan untuk menjadi autentik lebih besar daripada rasa takut untuk mati’.

Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, dengan sekitar 28.000 pembunuhan dalam setahun hingga Februari 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *