4 Korban Tewas Akibat Ponpes Ambruk di Sidoarjo Teridentifikasi, 1 Jenazah Masih Dalam Proses

Sidoarjo, Jawa Timur – Dari lima jenazah yang dikabarkan akibat ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Kecamatan Buduran, empat telah berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. Sementara itu, satu jenazah lainnya masih dalam proses pencocokan data.

Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda Jatim, AKBP dr. Adam Bimantoro, menyatakan bahwa dari lima jenazah yang diterima, empat sudah dapat diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga korban. Sementara satu jenazah belum bisa dipastikan identitasnya.

“Identifikasi terhadap empat jenazah berhasil kami lakukan. Tiga di antaranya sudah kami serahkan kepada pihak keluarga kemarin. Satu jenazah lagi baru kami terima sore tadi, dan sudah bisa kami identifikasi. Satu sisanya masih dalam proses,” ujar dr. Adam.

Identitas Empat Korban

Berikut data korban yang sudah diidentifikasi:

NamaUmurJenis KelaminDomisili
Maulana Alfan Ibrahimavic13Laki-lakiKalianyar Kulon 9/5 RT 04 RW 07, Kelurahan Bongkaran, Surabaya
Muhammad Masudulat14Laki-lakiKali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya
Muhammad Soleh22Laki-lakiJalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung
Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas17Laki-lakiJalan Putat Jaya Sekolahan 2/42 RT 010 RW 003, Kelurahan Putat Jaya, Surabaya

Salah satu korban ditemukan dalam posisi sujud dekat pintu masuk bangunan, membuat momen evakuasi menjadi sangat memilukan.

Proses Evakuasi & Identifikasi

  • Jumlah korban tewas yang diterima pihak berwenang adalah lima orang, dengan dua korban ditemukan selama malam evakuasi hari Rabu (1/10).

  • Tim penyidik dan DVI Polda Jatim menegaskan bahwa keakuratan identifikasi lebih diutamakan daripada kecepatan, agar tidak terjadi kesalahan identifikasi jenazah.

  • Metode identifikasi yang digunakan meliputi pemeriksaan visual medis, analisis barang pribadi milik korban, sidik jari, dan data gigi.

Kendala & Harapan ke Depan

Pihak berwenang meminta kesabaran kepada keluarga korban untuk menunggu proses identifikasi jenazah yang belum terungkap. Mereka menekankan bahwa kesalahan dalam identifikasi dapat menambah luka emosional bagi keluarga.

Kasus ambruknya bangunan musala Ponpes ini memunculkan banyak pertanyaan mengenai aspek keamanan konstruksi, pengawasan bangunan pesantren, serta kesiapan penanganan darurat bila terjadi bencana serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *