Jakarta – Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar 5,49 miliar dolar AS pada Agustus 2025, angka bulanan terbesar dalam hampir tiga tahun terakhir. Surplus ini terjadi karena impor turun tajam, meskipun laju ekspor melambat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Pertumbuhan Ekspor Melambat
Ekspor Indonesia pada Agustus 2025 tercatat sebesar 24,96 miliar dolar AS, meningkat 5,78% dibandingkan Agustus 2024. Angka ini sedikit lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan 5,5%. Namun demikian, laju pertumbuhan tersebut merupakan yang terendah dalam empat bulan terakhir.
Salah satu faktor pelambatan adalah penurunan ekspor ke Amerika Serikat sebesar 12,4% dibandingkan Juli 2025. Meski begitu, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ekspor ke AS masih naik sekitar 3%. Penerapan tarif impor AS sebesar 19%, lebih rendah dari rencana awal 32%, turut memengaruhi dinamika perdagangan.
Impor Turun Lebih Dalam
Impor Indonesia pada Agustus 2025 turun 6,56% menjadi 19,47 miliar dolar AS. Penurunan ini jauh lebih tajam dibandingkan prediksi analis sebesar 1,6%.
Komoditas yang mengalami penurunan terbesar meliputi emas dan perhiasan, besi dan baja, bahan kimia organik, serta serealia. Kondisi ini turut mendorong tingginya surplus perdagangan bulan tersebut.
Prospek Ekonomi Nasional
Meskipun sektor perdagangan menunjukkan perlambatan, pemerintah tetap optimistis terhadap prospek ekonomi nasional. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal IV 2025 bisa mencapai lebih dari 5,5%.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi akan tetap ditopang oleh berbagai sektor, terutama seiring dengan langkah pemerintah dalam menyuntikkan likuiditas untuk mendorong aktivitas ekonomi di dalam negeri.
Sumber:
Indonesia’s August trade surplus widest in nearly 3 years on slide in imports
