Industri Startup Indonesia Terlibat Skandal Manipulasi Keuangan

Jakarta, 9 Oktober 2025 — Industri startup Indonesia menghadapi guncangan besar menyusul terkuaknya dugaan manipulasi laporan keuangan oleh unicorn agritech ternama, eFishery. Skandal ini menjadi peringatan keras bagi seluruh ekosistem teknologi di Tanah Air.

Inflasi Pendapatan dan PHK Massal

Investigasi internal yang dilakukan setelah adanya pergantian manajemen menemukan bahwa eFishery diduga telah menggelembungkan pendapatan hampir $600 juta selama sembilan bulan pertama tahun 2024. Perusahaan yang didukung oleh investor global sekelas SoftBank dan Temasek ini dilaporkan mencatatkan laba $16 juta, padahal faktanya mereka mengalami kerugian bersih $35,4 juta pada periode yang sama.

Dugaan fraud ini, yang kabarnya sudah berlangsung sejak 2021 dan diorkestrasi oleh manajemen lama, telah menyebabkan krisis keuangan. Sebagai dampaknya, eFishery yang dulu menjadi kebanggaan kini terpaksa memutus hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 90% karyawannya—lebih dari 1.000 orang—sambil menghadapi potensi likuidasi.

Kepercayaan Investor Menurun Drastis

Skandal ini memiliki dampak sistemik yang meluas. Para investor modal ventura (VC) kini dikabarkan menjadi jauh lebih selektif dan cenderung menunda pendanaan baru di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Para ahli menilai kasus eFishery menunjukkan adanya kelemahan serius dalam tata kelola perusahaan (GCG), di mana fokus startup terlalu besar pada pertumbuhan valuasi yang cepat (growth at all costs) ketimbang profitabilitas dan integritas. Kasus ini diharapkan menjadi titik balik bagi ekosistem startup Indonesia untuk beralih ke model bisnis yang lebih sehat, transparan, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *