Aksi Sadis Pelaku Pembunuhan Taksi Online Terekam dalam Prarekonstruksi di Semarang

Semarang – Prarekonstruksi aksi sadis seorang pembunuh taksi online mengguncang kota Semarang. Baghastian Wahyu Kisara (27), warga Karanganyar, dengan dinginnya memeragakan bagaimana dia membunuh driver taksi online bernama Fauzy Aribammar. Adegan demi adegan digambarkan, membuka tabir kekejaman yang mengguncangkan seluruh warga yang menyaksikannya.

Dengan berbaju tahanan biru bernomor 37, Baghastian tampak tenang menjelaskan aksi kejinya kepada tim penyidik Reskrim dan Inafis Polrestabes Semarang. Prarekonstruksi dimulai dari saat dia datang bersama korban menggunakan mobil di Jalan Mugas Dalam Raya. Pelaku duduk di kursi penumpang di belakang sopir, dan dengan tiba-tiba, dia menyerang korban dengan pisau di leher kanan.

“Tepat di sini,” ucap Baghastian tanpa rasa penyesalan.

Adegan mengerikan berlanjut di dalam mobil ketika korban berusaha mempertahankan diri. Meski sempat memukul pelaku, Fauzy tak berdaya menghadapi keganasan pisau yang ditujukan ke arahnya.

“Korban berusaha mempertahankan diri, tetapi pelaku tidak punya belas kasihan,” ujar salah satu saksi yang menyaksikan prarekonstruksi.

Baghastian dengan dingin menerangkan kepada polisi bagaimana dia melarikan diri ke Karanganyar setelah membunuh korban. Dia bahkan mengaku tidak tahu bahwa korban tergeletak setelah dia pergi dari lokasi kejadian.

Sedihnya, prarekonstruksi itu tidak hanya disaksikan oleh petugas, tetapi juga oleh sejumlah warga yang ingin mengetahui bagaimana tragedi itu terjadi. Keluarga korban juga hadir dalam prarekonstruksi, mendoakan agar keadilan dapat terwujud.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, menjelaskan bahwa prarekonstruksi ini mencakup 25 adegan sesuai dengan keterangan yang diperoleh sebelumnya. Semua adegan dipertimbangkan dengan seksama dan dibandingkan dengan bukti-bukti CCTV yang ada.

“Kami berharap dengan prarekonstruksi ini, keadilan dapat ditegakkan bagi keluarga korban dan masyarakat yang terpukul dengan peristiwa ini,” tutur Donny dengan tegas.

Peristiwa tragis ini terjadi pada hari Senin (24/7) sekitar pukul 03.30 WIB. Pelaku berhasil kabur, namun, berkat kerja keras petugas, dia ditangkap di daerah Karanganyar pada hari yang sama sekitar pukul 06.15 WIB. Saat ditangkap, pelaku berdalih bahwa tindakannya merupakan upaya merampok untuk biaya kuliah adiknya. Alasan tragis yang tak dapat membendung rasa duka atas kehilangan seorang driver taksi online yang berjasa dalam melayani masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *