Jakarta, 9 Oktober 2025 — Bulan Oktober ini menawarkan dua fenomena alam yang luar biasa yang dapat diamati di berbagai wilayah Indonesia: puncak hujan meteor Draconid dan peristiwa Hari Tanpa Bayangan (Kulminasi Utama).
1. Puncak Hujan Meteor Draconid
- Waktu Puncak: Hujan meteor Draconid telah mencapai puncaknya pada malam hari kemarin (8 Oktober) hingga dini hari tadi (9 Oktober 2025). Berbeda dari kebanyakan hujan meteor yang terlihat menjelang subuh, Draconid dapat terlihat jelas setelah Maghrib hingga sekitar pukul 22.00 WIB waktu setempat.
- Asal Usul: Draconid berasal dari sisa-sisa debu komet 21P/Giacobini-Zinner. Meskipun intensitasnya tidak selalu tinggi, fenomena ini terkenal karena titik kemunculannya yang berasal dari Rasi Bintang Draco (Naga).
- Tantangan Pengamatan: Para pengamat astronomi mengingatkan bahwa visibilitas tahun ini sedikit terganggu oleh cahaya Bulan yang mendekati fase purnama. Namun, bagi Anda yang berada di lokasi minim polusi cahaya, beberapa “bintang jatuh” yang terang mungkin masih bisa terlihat.
2. Fenomena Hari Tanpa Bayangan (Kulminasi Utama)
Pada saat yang hampir bersamaan, Indonesia juga mengalami Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Utama, yaitu momen di mana Matahari berada tepat di atas kepala, menyebabkan benda-benda tegak (seperti tiang atau tubuh manusia) seolah tidak memiliki bayangan.
- Jadwal di Beberapa Kota (Waktu Indonesia Setempat):
- Jakarta dan Serang: Telah terjadi pada 8 Oktober 2025 (sore hari).
- Sofifi (Maluku Utara): Terjadi tepat hari ini, 9 Oktober 2025, sekitar pukul 12.23 WIT.
- Bandung: Akan terjadi pada 11 Oktober 2025, sekitar pukul 11.36 WIB.
- Yogyakarta: Akan terjadi pada 13 Oktober 2025, sekitar pukul 11.24 WIB.
Fenomena ganda ini memberikan kesempatan unik bagi masyarakat Indonesia untuk mengamati keajaiban langit sekaligus merasakan langsung posisi Matahari yang berada di atas Garis Khatulistiwa, menandakan pergerakan tahunan Bumi.