JAKARTA, 16 Oktober 2025 – Pemerintah dijadwalkan akan mengumumkan Paket Stimulus Ekonomi Baru hari ini. Stimulus ini dirancang khusus untuk mengatasi tantangan inflasi dan menjaga stabilitas pasokan di dua sektor kunci yang paling berpengaruh pada daya beli masyarakat: energi dan pangan.
Pengumuman ini datang di tengah tekanan global yang masih mempengaruhi harga komoditas dan logistik domestik, yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
Poin Utama Fokus Stimulus
Paket stimulus ini diprioritaskan untuk memberikan dukungan langsung pada rantai pasok dan produksi, bukan sekadar subsidi konsumtif, agar dampak stabilitas harga dapat dirasakan dalam jangka menengah. Meskipun detail lengkapnya baru akan diumumkan sore ini, bocoran dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengindikasikan beberapa fokus utama:
1. Sektor Energi
- Insentif Produksi Energi Terbarukan: Pemberian insentif fiskal (seperti pembebasan pajak atau pengurangan bea masuk) untuk proyek-proyek energi terbarukan, terutama yang berbasis tenaga surya dan panas bumi, untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang harganya fluktuatif.
- Stabilisasi Harga BBM dan Listrik: Meskipun menghindari subsidi besar, stimulus mungkin mencakup dana buffer khusus untuk menjaga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tarif listrik agar tidak melonjak tajam, terutama bagi sektor industri dan rumah tangga yang rentan.
- Efisiensi Logistik Gas dan Batu Bara: Program investasi untuk meningkatkan infrastruktur distribusi, seperti pipa gas dan pelabuhan, guna menekan biaya logistik energi domestik.
2. Sektor Pangan
- Bantuan Langsung ke Petani dan Nelayan: Penyaluran bantuan langsung dalam bentuk pupuk, bibit unggul, dan alat tangkap ikan bersubsidi untuk meningkatkan produktivitas hasil panen dan tangkapan.
- Penguatan Rantai Dingin ( Cold Chain): Alokasi dana untuk mempercepat pembangunan fasilitas pendingin dan gudang berpendingin ( cold storage), terutama di daerah sentra produksi, untuk menekan tingkat kerugian pascapanen (post-harvest loss).
- Fasilitasi Impor Strategis: Penyederhanaan dan percepatan perizinan impor untuk komoditas pangan strategis yang defisit di pasar domestik, seperti gandum atau kedelai, dengan tetap mengedepankan kualitas dan harga yang wajar.
Pemerintah berharap dengan menyasar langsung sektor energi dan pangan, yang berkontribusi besar pada inflasi, paket stimulus ini dapat memberikan efek domino positif, yaitu menjaga daya beli masyarakat dan menciptakan stabilitas ekonomi yang kondusif bagi investasi.