Jakarta – Sebuah minimarket di wilayah Makasar, Jakarta Timur, menjadi sasaran perampokan yang akhirnya gagal berkat tindakan cerdik karyawan yang berhasil membohongi para pelaku dengan dalih mati lampu.
Kejadian tersebut terjadi pada malam Rabu (9/8) saat toko hendak ditutup. Seorang pelaku pertama masuk ke minimarket pura-pura ingin membeli rokok. Tak lama setelah itu, dua pelaku lainnya masuk dan mengancam karyawan dengan senjata tajam, memaksa mereka menuju ke ruangan penyimpanan brankas.
“Satu orang masuk terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh dua lainnya. Salah satunya belum melakukan transaksi dan bertanya, ‘Apakah toko sudah tutup?’. Kedua karyawan dipaksa masuk ke ruangan brankas dan diancam dengan senjata tajam,” kata Iptu Mochamad Zen, Kanit Reskrim Polsek Makasar, pada Jumat (11/8/2023).
Saat itu, ruangan brankas dalam kondisi gelap karena lampu mati. Karyawan yang cerdik berhasil memanipulasi pelaku dengan mengatakan bahwa sakelar lampu berada di luar toko.
Ketiga pelaku pun meninggalkan ruangan untuk menyalakan lampu. Pada saat itulah, karyawan memanfaatkan kesempatan untuk menutup pintu ruangan penyimpanan brankas.
“Ketika mereka memasuki brankas, lampu mati. Korban berhasil membohongi mereka dengan mengatakan, ‘Sakelarnya ada di luar’. Mereka keluar dari ruangan, padahal sebenarnya sakelar lampu berada di dalam. Kemudian, pintu ruangan tersebut ditutup,” jelas Iptu Mochamad Zen.
Terdapat sedikit dorong-dorongan antara karyawan dan pelaku sebelum akhirnya karyawan minimarket berteriak meminta pertolongan dan menghubungi rekannya.
Para pelaku menjadi panik dan melarikan diri sambil mencuri rokok dari minimarket. Ketika karyawan keluar, mereka menemukan bercak darah di lantai, meskipun tidak mengetahui siapa yang terluka.
“Ketika para pelaku melarikan diri, karyawan keluar. Mereka bingung melihat darah berceceran. Mereka tidak tahu apakah salah satu pelaku terluka pada kakinya akibat dari tindakan mereka sendiri. Oleh karena itu, banyak darah di lantai. Meskipun para pelaku membawa dua senjata tajam, senjata tersebut tidak digunakan kepada karyawan karena tidak ada perlawanan. Senjata tersebut hanya digunakan untuk mengancam,” tambahnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku diketahui berjumlah 3 orang. Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus ini dan sedang berusaha untuk menangkap para pelaku.