Jakarta — Brand olahraga internasional Reebok membantah kabar yang menyebut pihaknya meminta agar logonya dihapus dari jersey Tim Nasional Sepak Bola Israel. Isu tersebut sebelumnya mencuat setelah sejumlah media asing melaporkan adanya dugaan tekanan dari gerakan BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) yang menentang keterlibatan Reebok di timnas Israel.
Dalam pernyataannya, Reebok menegaskan tidak pernah menginstruksikan penghapusan logo dari seragam resmi timnas. Perusahaan juga menyatakan tetap berkomitmen pada kontrak lisensi yang telah dijalankan bersama Israel Football Association (IFA).
“Tidak benar jika Reebok meminta penghapusan logo dari jersey tim nasional. Kami akan terus menjalankan kesepakatan komersial sesuai kontrak,” demikian keterangan resmi Reebok yang dikutip dari Reuters, Selasa (30/9/2025).
Pihak IFA turut menegaskan bahwa logo Reebok akan tetap terpampang dalam pertandingan internasional. Mereka menilai kabar yang beredar hanya spekulasi yang tidak didukung fakta.
Kabar ini sebelumnya beredar luas setelah sejumlah media menyebut Reebok tengah mempertimbangkan penghapusan logo akibat adanya ancaman boikot terhadap merek global yang terlibat dalam proyek atau kerja sama dengan Israel. Namun, hingga saat ini klaim tersebut terbantahkan.
Kontroversi ini menunjukkan betapa eratnya hubungan antara olahraga, politik, dan kepentingan bisnis global. Bagi Israel, kehadiran sponsor besar seperti Reebok di jersey tim nasional tidak hanya bernilai komersial, tetapi juga membawa dimensi simbolik di kancah internasional.
Meski rumor sudah dibantah, isu ini menjadi pengingat bahwa sponsor olahraga internasional kerap berada dalam posisi sensitif ketika bersinggungan dengan konflik politik global.