Jakarta – Rencana pemerintah untuk meresmikan Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada tanggal 18 Agustus tidak dapat terlaksana. Meskipun sebelumnya diharapkan kedua sistem transportasi ini menjadi bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyatakan bahwa uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih perlu dilakukan. Dia sendiri berencana untuk mencoba kereta cepat yang merupakan hasil kerjasama dengan China pada bulan September.
Hal ini berarti bahwa rencana untuk mengoperasikan moda transportasi ini pada bulan Agustus tidak dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Jokowi berharap agar kereta cepat dapat dipercepat untuk segera dioperasikan.
“Rencananya Kereta Cepat mungkin akan diuji coba lagi pada bulan September, begitu semuanya sudah siap dan dipastikan. Saya ingin semakin cepat dioperasikan semakin baik,” ujar Jokowi setelah mencoba Layanan Rel Terpadu (LRT) Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada Kamis (10/8/2023).
Sementara itu, LRT Jabodebek juga menghadapi penundaan dalam rencana peresmiannya. Jokowi mengkonfirmasi bahwa peresmian LRT Jabodebek baru dapat dilakukan akhir bulan ini, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2023.
“Kemungkinan besar, insyaallah, peresmian LRT Jabodebek akan dilakukan pada tanggal 26 Agustus,” ungkap Jokowi.
Sebelumnya, pemerintah berencana untuk meresmikan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara bersamaan pada tanggal 18 Agustus 2023. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bahkan menyatakan bahwa kedua sistem transportasi ini akan menjadi “hadiah” pada peringatan Hari Kemerdekaan.
“Kami berharap bahwa pada tanggal 18 Agustus, Presiden akan meresmikan, sementara uji coba akan dimulai pada bulan Mei. Kami ingin memberikan hadiah kepada negara ini, bukan mundur,” ujar Luhut di Stasiun LRT Dukuh Atas pada Jumat (31/3/2023).
Namun, dengan penundaan ini, kedua moda transportasi ini masih memerlukan waktu tambahan untuk memastikan kesiapan dan keamanan sebelum dapat diresmikan dan beroperasi sepenuhnya.