Sidoarjo – Relawan dan pihak berwenang Indonesia masih terus melakukan pencarian terhadap 91 orang yang dilaporkan hilang menyusul runtuhnya bangunan sebuah pesantren Islam di Sidoarjo saat santri tengah menjalankan salat di lantai dasar gedung.
Lokasi Kejadian dan Korban
Gedung pesantren Al Khoziny di Sidoarjo runtuh pada malam hari ketika para santri dan penghuni sedang melaksanakan salat. Kejadian ini menyebabkan puluhan orang tertimbun reruntuhan beton dari lantai atas yang tengah dalam konstruksi.
Hingga petang waktu setempat, tim SAR telah berhasil mengevakuasi tiga jenazah, sementara sebagian besar korban diyakini masih berada di bawah tumpukan beton. Sebanyak 99 orang dikabarkan selamat, termasuk pelajar dan pekerja pesantren.
Tanggapan Keluarga dan Upaya Penyelamatan
Keluarga korban berkumpul di sekitar lokasi, menanti kabar orang tercinta mereka. Beberapa dari mereka memanggil nama-nama anaknya dengan air mata, berharap ada yang masih bisa menyelamatkan diri.
Tim penyelamat menggunakan ekskavator dan derek ringan untuk mengangkat puing demi puing, namun mereka sengaja menghindari alat berat yang terlalu besar agar tidak memicu keruntuhan tambahan.
Dugaan Penyebab dan Respons Pemerintah
Beberapa pihak menduga fondasi gedung tidak cukup kuat menahan beban pembangunan lantai atas yang baru dikerjakan. Menurut pengurus pesantren, pekerjaan pembangunan lantai atas baru saja selesai sebelum salat, dan hari itu menjadi momen yang tragis.
Pemerintah daerah dan pihak berwenang setempat telah dikerahkan untuk mendukung upaya pencarian dan penanganan korban. Mereka memasang papan pengumuman daftar nama korban dan menyisir nama-nama penampakan korban selamat.
Sumber: