Wali Murid Sekolah Elite Tolak MBG, Singgung “Golongan Tak Mampu” hingga Rapat Bawa Pajero

Jakarta — Sebuah video viral memperlihatkan momen di mana beberapa wali murid dari sekolah elite menolak pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di lingkungan sekolah anak-anak mereka. Dalam pertemuan tersebut, sejumlah wali murid mengungkapkan keberatan dengan menyebut bahwa MBG “ditujukan untuk golongan tidak mampu” — sehingga mereka merasa bahwa program ini kurang relevan jika diterapkan di sekolah-sekolah dengan latar belakang sosial ekonomi tinggi.

Dalam cuplikan video yang beredar, terdengar salah satu wali murid menyatakan bahwa pihak sekolah elite sebaiknya tidak diwajibkan mengikuti program tersebut, karena:

  • “kami sudah mampu menyediakan makanan bernutrisi sendiri”

  • “program untuk yang benar-benar butuh saja”

  • bahkan, terdapat narasi bahwa dalam rapat, mereka datang dengan kendaraan mewah, seperti Pajero, sebagai simbol status ekonomi tertentu.

Reaksi dari publik pun beragam dan keras. Sebagian menilai omongan wali murid tersebut menunjukkan sikap elitisme dan kurang sensitif terhadap kondisi banyak sekolah lain yang kekurangan akses gizi layak. Sebagian lainnya mempertanyakan apakah benar-benar ada kebijakan wajib MBG di semua sekolah, dan bagaimana fleksibilitas pelaksanaannya.

Pemerintah sendiri sebelumnya telah menyatakan bahwa MBG adalah program nasional yang seharusnya berlaku bagi semua sekolah, tanpa melihat status sosial. Tujuan utamanya adalah pemerataan terhadap anak-anak yang memerlukan dukungan gizi tambahan, agar tumbuh sehat dan siap belajar.

Kini, pihak sekolah, dinas pendidikan, dan pengelola MBG berada di pusat perhatian untuk memberikan klarifikasi dan mencari solusi terbaik agar program ini berjalan adil, efektif, dan diterima oleh masyarakat luas. Bagaimana nasib kebijakan ini ke depan masih akan terus dipantau publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *