Parung Panjang, Bogor — Ketegangan terjadi antara warga setempat dengan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor setelah muncul aksi protes dan penghadangan terhadap truk tambang yang melintas di luar jam operasional. Warga menuduh pihak Dishub “membiarkan” pelanggaran tersebut terjadi dan menuntut tindakan tegas.
Peristiwa itu terekam dalam video viral yang memperlihatkan warga menghampiri petugas Dishub dan meminta penjelasan. Beberapa warga tampak emosi dan mempertanyakan mengapa truk-truk kecil maupun besar terus melintas di jam siang hari, yang menurut regulasi seharusnya dilarang.
Menurut Kadishub Kabupaten Bogor, Bayu Ramawanto, petugas Dishub sebenarnya sudah bertugas sejak dini hari untuk mengatur lalu lintas kendaraan berat. Namun, ia membantah adanya pembiaran: “Beberapa petugas memang sempat istirahat, salat atau makan,” ujar Bayu ketika menjelaskan kejadian dalam video yang viral.
Warga merasa bahwa regulasi yang tertulis — misalnya Peraturan Bupati (Perbup) Bogor tentang jam operasional truk — tidak dijalankan secara konsisten. Salah seorang warga, Dera, menyebutkan bahwa kendala jalan rusak dan proyek perbaikan membuat rute alternatif dilalui banyak truk, meningkatkan frekuensi pelanggaran.
Dalam aksi itu, warga juga memblokir beberapa truk tambang, menuntut aparat bertindak cepat. Situasi sempat memanas ketika warga menyampaikan protes langsung kepada sopir dan petugas Dishub.
Pemerintah setempat dan Dishub Bogor wajib merespons tuntutan warga untuk mempertegas pengawasan dan penegakan aturan operasional kendaraan berat. Kondisi ini menunjukkan bahwa peraturan tanpa pengawasan nyata akan memicu konflik antar warga dan pihak pengelola jalan.